Pengertian Desain Produk
Desain Produk adalah sebagai alat manajemen untuk menterjemahkan hasil
kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi
rangcangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual dengan
menghasilkan keuntungan.
Salah satu fungsi manajemen terpenting dalam semua organisasi adalah
menjamin bahwa masukan – masukan berbagai sumber daya organisasi
menghasilkan produk – produk atau jasa yang dirancang secara tepat atau
menghasilkan karya-karya yang dapat mewujudkan kehendak para
pelanggan.
Untuk menghasilkan karya-karya yang tepat guna dan sesuai
dengan kehendak pelanggan maka perlu adanya desain produk. Ada pun
beberapa pengertian tentang desain produk menurut para ahli terdiri dari beberapa pengertian.
Sebelum menerangkan tentang pengertian desain produk, maka produk pun
memiliki pengertian sendiri sebagaimana dikemukakan oleh W.J. Stanton (
1981 ; 192 ), dimana :
“ A product is a set of tangible and intangible attributes,
including, packaging, color, price, manufakture prestige, retailer
prestige, and manufacture and retailer service, which the buyer may
accept as offering want – satisfaction ”
Yang terjemahannya seperti ini:
“ Yang dikatakan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud
maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga nama
baik perusahaan, nama baik toko yang menjual, dan pelayanan pabrik
serta pelayanan pengecer yang diterima pembeli guna memuaskan
keinginannya.”
Pengertian desain dikemukakan pula oleh W.J. Syanton yang diterjemahkan oleh Y. Lamarto, yaitu :
“ Desain adalah ragam khusus dari sebuah bentuk atau penampilan dalam seni, produk atau ikhtiar.”
Setiap perusahaan yang didirikan tentunya disertai harapan bahwa kelak
dikemudian hari usahanya akan mengalami perkembangan dan kemajuan dengan
pesat, memperoleh keuntungan yang maksimal. Bagi perusahaan yang bergerak
di bidang industri yang membuat dan menjual produk-produk kebutuhan
konsumen. untuk itu perusahaan selalu menyesuaikan "product design" dengan
selera dan keinginan konsumen.
“ Desain produk salah satu unsur memajukan industri agar hasil
industri produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat, karena produk
yang mereka dapatkan mempunyai kualitas baik,harga terjangkau,desain
yang menarik,mendapatkan jaminan dan sebagainya. ” (pendapat Bagas Prastyowibowo (1999:5)
Begitu pun pendapat Yus R Hadjadinata (1995:18) menyatakan bahwa:
“ Product design berhubungan dengan bentuk dan fungsi.Design mengenai
bentuk berhubungan dengan perencanaan dan penampilan dari product
tersebut.Sedangkan desain mengenai fungsi berhubungan dengan bagaimana
product tersebut dapat di gunakan. ”
Ada pun pengertian dari desain produk itu dikemukan oleh Suyadi Prawirosentono dalam bukunya Manajemen Produksi ( 1996 ; 1 ) :
“ Product design adalah rancang bangun dari suatu produk ( barang ) yang akan diproduksi.”
Franklin G Moore dan Thomas E Hederick dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi ( 1999 : 121 ), mengatakan :
“ Desain produk merupakan hal yang paling penting, karena kesempatan
yang dimiliki produk baru sering menakjubkan. Dimana pada suatu waktu,
produk baru dapat menaikan dua kali atau tiga kali omset suatu
organisasi “
Maksud dari Desain Produk, antara lain :
- Untuk menekan kegagalan – kegagalan yang mungkin terjadi dalam pembuatan suatu produk.
- Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk.
- Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat.
- Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat.
- Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan atau masih perlu perbaikan kembali.
Sedangkan tujuan dari Desain Produk itu sendiri, adalah :
- Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
- Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya.
- Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku dan biaya – biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.
Tahapan – tahapan kegiatan Desain Produk
Seorang product designer harus melalui tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu produk, tahapan tersebut yaitu :
Memformulasikan hasil marketing research
Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk
adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan
pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran
yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik
untuk produk yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada.
Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah
gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut
diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan.
Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan produk yang sudah
ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :
- Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya denga tidak mengabaikan penentuan harga
- Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada apakah perusahaan mampu untuk membayarnya.
Untuk hal – hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan
faktor – faktor yang berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari
informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman.
Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan .
Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus
mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, diantaranya :
tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya.
Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang
seekonomis mungkin.
Membuat sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat
jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah
dalam pembuatan gambar kerja ( blue Print ), sketsa dari masing –
masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang
sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.
Membuat gambar kerja
Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan
Desain Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk
dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil.
Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan – bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya.
Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan – bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya.
No comments:
Write comments